Teori Musik

A. Notasi Musik

I. Not Balok

Sesuai dengan arti not balok di Kamus Besar Bahasa Indonesia pada bahasan di atas, yaitu not yang tidak dilambangkan dengan angka, tetapi dengan garis-garis dan tanda-tanda lain. Garis – garis yang dimaksud adalah garis paranada, sedangkan tanda – tanda lain yang dimaksud adalah, penuh tidaknya kepala not, ada tidaknya tangkai not, serta berapa banyak jumlah bendera yang ada pada tangkai not.
Pada bahasan ini, yang dimaksud dengan nama not adalah sebutan not tersebut, dan untuk nilai not berarti menjelaskan panjang pendeknya bunyi not tersebut jika dimainkan. Agar lebih mudah untuk belajar nama dan nilai not balok, sebaiknya cermati dahulu Pohon Not (Note Tree) berikut ini.


Seperti pada gambar Pohon Not di atas, diketahui bahwa tidak semua not memiliki bentuk seperti yang dijelaskan pada Bab I, yaitu memiliki kepala not dengan utuh, memiliki tangkai, dan memiliki bendera. Pada gambar di atas, ada not yang hanya terdiri dari kepala not dengan bentuk berrongga tanpa ada tambahan lain-lain. Namun ada juga not yang terdiri dari kepala not berrongga dengan tangkai saja tanpa bendera. Ada juga not yang memiliki lebih dari dari satu bendera.
Khusus untuk not dengan kepala berrongga yang memiliki tangkai, aturan yang berlaku,TIDAK BOLEH memiliki Bendera. 
Nama Not & Nilainya


Not di atas tidak terbatas hanya sampai not seperenambelas (1/16) atau Sixteeth Note (semiquaver), tetapi ada lagi hingga mungkin not sepertigapuluhdua (1/32) atau bahkan not seperenampuluhempat (1/64). Semua itu tergantung berapa banyak bendera pada tangkai. Semakin banyak bendera, maka jumlah not pada 1 (satu) ketukan atau beat, bakal semakin banyak.


Di dalam musik dikenal juga dengan adanya notasi yang menunjukkan tanda waktu istirahat atau disebut juga tanda diam, atau disebut juga Rest. Tanda diam ini memiliki nilai yang sama dengan not bunyi, hanya saja memiliki bentuk yang berbeda-beda. Fungsi dari tanda diam ini adalah menunjukkan saat-saat di mana instrument harus diam tidak bermain.
Untuk lebih memahami tentang tanda diam, ada baiknya sebagai pengantar silakan cermati dahulu Pohon Istirahat (Rest Tree), berikut ini:

Nama Tanda Diam & Nilainya


Aturan lama diam, sama seperti aturan nilai not bunyi. Tanda diam di atas tidak terbatas pada Tanda Diam Seperenambelas (1/16), namun seperti not bunyi, pada tanda diam, juga berlaku, semakin banyak jumlah kepala garis seperti cacing lurus, berarti lama diam semakin pendek.








B. Tangga Nada

Gambar 1
 Gambar 1

Untuk selanjutnya saya akan selalu menggunakan tuts piano sebagai contoh, karena jauh lebih mudah dimengerti dibandingkan menggunakan instrument lain.

Tangga nada terdiri dari 12 nada yaitu :
C – C#/Db – D – D#/Eb – E – F – F#/Gb – G – G#/Ab – A – A#/Bb – B

Nada tuts piano yang berwarna hitam memiliki dua nama. Jadi kedua nama tersebut bernilai dan berbunyi sama. Kenapa sampai dua nama? Ntar kita bahas di artikel-artikel berikutnya.
Jadi, jangan terjadi lagi seperti pengalaman saya, ada penyanyi yang minta nada dasar Dis (D#) lalu saya mainkan, pas di keyboard, yang tampil di display Es (Eb), eh dia marah-marah katanya ketinggian, karena dia kan minta nada dis bukan es, wkwkwkkk. Sedang saya sendiri waktu itu jadi bingung, di keyboard tetap aja yang ketulis Eb, saya jelasin, penyanyinya tetap aja ngotot, hehehehh, terpaksa dia saya diskualifikasi aja untuk nyanyi. Wkwkwkk
Tangga nada mayor rumusnya seperti pada gambar 1 : 1 – 1 – ½ – 1 – 1 – 1 – ½
Untuk mudah mengingat, jarak 1 nada berarti ada 1 nada pemisah diantara dua nada yang di jarakin, sedangkan ½ nada, berarti tidak ada jarak/tepat berseblahan. Untuk piano, jarak 1 nada ditandai dengan satu tuts, sedangkan pada gitar, jarak 1 nada di tandai dengan 1 kolom/fret.
Misal tangga nada mayor untuk D = do, berarti D – E – F#/Gb – G – A – B – C#/Db – D

Coba cari tangga nada untuk nada dasar lain, dengan memperhatikan rumus jarak-jarak nada tersebut..!

Tangga Nada / Nada Dasar Kres =
1 # (Kres) : G = Do
2 # (Kres) : D = Do
3 # (Kres) : A = Do
4 # (Kres) : E = Do
5 # (Kres) : B = Do
6 # (Kres) : F# = Do
7 # (Kres) : C# = Do
Tangga Nada / Nada Dasar Mol =
1 b (Mol) : F = Do
2 b (Mol) : Bb = Do
3 b (Mol) : Eb = Do
4 b (Mol) : Ab = Do
5 b (Mol) : Db = Do
6 b (Mol) : Gb = Do
7 b (Mol) : Cb/B = Do

Gambar 2
Gambar 2

Jika memperhatikan lingkaran nada pada gambar 2 diatas, tangga nada kres secara berurutan dari nada netral C adalah mundur 5 (lima) langkah, jadi dari C mundur 5 langkah berarti ke G (1 kres), G mundur lima langkah berarti D (2 kres). Sedangkan untuk Mol, maju/naik 5 langkah. Dari C naik 5 langkah berarti F (1 Mol), F naik 5 langkah beberati Bes (2 Mol). Begitu seterusnya sampai 7 mol dan 7 kres. Kenapa Cuma sampai 7 (tujuh) ? di artikel lanjutan akan saya jelaskan.
Saya sarankan Anda menghapal lingkaran nada tersebut, karena akan selalu terpakai sampai kapanpun. Khususnya jika Anda mentranspose sebuah lagu ke nada dasar lain.
Misal nada dasar C = do
Dominan = C
Sub Dominan = F
Median = G
Atau biasa di sebutkan di kalangan awam, nada dasar/chord C, chord tingginya ke F, rendahnya ke G. untuk memudahkan menghapal : chord dasar – chord tingginya maju/naik 5 langkah dari chord dasar, – sedangkan chord rendahnya mundur 5 langkah.

Jadi ketika bermain di nada dasar F = do, berarti chord tingginya, F naik 5 langkah berarti Bb(Bes), sedangkan chord rendahnya, F mundur lima langkah berarti C.
Bila telah menghapal lingkaran nada tersebut, praktis Anda tidak akan kebingungan lagi ketika mentranspose nada dasar sebuah lagu, tinggal hitung langkah-langkah dalam lingkaran nada tersebut saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar